Arsip Penulis
Suatu hari ada seseorang bertanya, “Bulan puasa begini kalau mau mengevaluasi karyawan biar tidak kena ghibah, gimana caranya yah?”
Nah bagaimana menurut rekan2. Berikut ulasan dan jawaban saya. Jika ada hal yang keliru mohon ditanggapi atau diluruskan. Dan jika ada yang kurang jelas yukk kita diskusi…!!!
Mengevaluasi atau appraisal dalam manajemen suatu organisasi, unit usaha atau lembaga adalah hal yang lumrah. Sebagaimana fungsi dari manajemen SDM, maka sudah selayaknya ada performance appraisal atau penilaian kinerja bagi setiap SDM 6 bulan sekali atau setidaknya 1 tahun sekali. Beberapa perusahaan justru melakukan PA (performance appraisal) untuk menilai kinerja para karyawannya dan hal tersebut menentukan bonus dari perusahaan, entah itu gaji ke 13, 14 ataupun bonus kinerja lainnya. Bahkan Rosululloh SAW pun mengevaluasi, memutaba’ah ataupun muhasabah baik dirinya sendiri maupun orang-orang yang dipimpinnya. Rosululloh SAW sebagai panglima perang senantiasa mengevaluasi pasukan dan panglima-panglimanya. Baik sebelum peperangan ketika peperangan maupun setelah peperangan baik kalah maupun menang. Sebagai khalifah Islam, Rosul pun senantiasa mengevaluasi para gubernur, para “menteri kabinetnya” agar dapat mengemban amanah dengan baik.
Tentunya ketika kita mengevaluasi karyawan sama seperti jenderal mengevaluasi pasukannya ke tim inti atau para panglimanya. Dan ini bukan ghibah. Yg penting tertutup dan hanya manajemen inti (komite personalia) yg tahu. Serta ada kode etiknya yaitu orang luar komite tdk boleh tahu. Di keep di komite personalia saja. Tidak boleh sampai menyebar keluar. Jika ada anggota komite personalia yang membocorkan keburukan karyawan yang dievaluasi ke luar komite maka akan ada sanksi dari kode etik perusahaan tersebut.
Kemudian untuk karyawan yang dievaluasi maka diberikan masukan atas kekurangan-kekurangannya serta kinerjanya apa saja yang harus ditingkatkan. Dan ini masuknya adalah nasehat (untuk kebaikan) bukan ghibah.
Rosululloh senantiasa memberitahukan kekurangan seseorang kepada orang tsb untuk kebaikannya sebagai nasehat, ataupun kepada orang lain yang akan berhubungan dengan orang tsb (yang dievaluasi) seperti misalnya komite personalia melakukan evaluasi untuk atasan orang yang dievaluasi tsb atau atasan barunya saat proses mutasi maupun promosi dan demosi jabatan.
Berikut ada penjelasan hukum syariat (dalil) tentang hal tsb.
Imam Nawawi rahimahullah berkata.
“Ketahuilah bahwasanya ghibah diperbolehkan untuk tujuan yang benar dan syar’i, di mana tidak mungkin sampai kepada tujuan tersebut, kecuali dengan cara berghibah, yang demikian itu disebabkan beberapa perkara :
Dalam rangka memberi peringatan kepada kaum muslimin dari keburukan dan dalam rangka memberi nasehat kepada mereka, dan yang demikian itu dalam kondisi-kondisi berikut ini.
Di antaranya, dalam rangka menjarh (meyebutkan cacat) para majruhin (orang-orang yang disebutkan cacatnya) dari para rawi hadits dan saksi, dan yang demikian itu diperbolehkan berdasarkan ijma’ kaum muslimin, bahkan bisa menjadi wajib hukumnya.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa seseorang meminta izin untuk masuk menemui Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau berkata, “Izinkanlah dia untuk masuk, ia sejahat-jahat orang di tengah kaumnya.” [Muttafaq ‘Alaih] [2]
Dan dari Fathimah binti Qais radhiyallahu ‘anha, ia berkata: Saya mendatangi Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, maka aku berkata, “Sesungguhnya Abul Jahm dan Mu’awiyah, keduanya telah meminangku?” Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Adapun Mu’awiyah dia seorang faqir tidak memiliki harta, sedangkan Abul Jahm, tongkatnya tidak pernah lepas dari bahunya.”
Dan dalam riwayat Muslim (lainnya), “Sedangkan Abul Jahm sering memukul wanita.”
Jika ada hal yang keliru mohon ditanggapi atau diluruskan. Dan jika ada yang kurang jelas yukk kita diskusi…!!!
Dalil peretak rumah tangga
Posted Juni 12, 2015
on:Tahukah kamu ada suatu dalil yang jika seorang wanita/istri meyakini atau memahaminya dengan ditelan mentah-mentah, maka dapat menghancurkan rumah tangganya, akan hilang sakinah, mawaddah, warahmah (kedamaian, ketentraman, ciinta dan kasih sayang) dalam keluarganya, dan dapat membuat retak keharmonisan dalam rumah tangga. Serta ada kemungkinan juga ke ambang perceraian.
Hal ini saya bahas melihat tingginya angka perceraian di negeri ini. Dan herannya bahkan orang Islam yang rajin mengaji pun kadang tak luput dari perceraian.
Hadits atau dalil yang saya maksud ialah mengenai, “bahwa kewajiban seorang istri hanyalah melayani suaminya untuk urusan syahwat atau berhubungan badan suami istri saja”
Sehingga tugasnya untuk mengurus dan mendidik anak, memaintance urusan rumah tangga seperti mencuci, masak, menyiapkan minum untuk suami, dll adalah bukan urusannya sebagai seorang istri melainkan kewajiban suaminya.
“pekerjaan rumah tangga menjadi tanggung jawab suami” bisa dilakukan sendiri oleh suami ataupun dengan menggaji pekerja rumah tangga.
Yah itulah dalil yang jika ditelan bulat-bulat oleh seorang wanita atau istri maka dapat menghancurkan rumah tangganya, akan hilang sakinah, mawaddah, warahmah (kedamaian, ketentraman, ciinta dan kasih sayang) dalam keluarganya, dan dapat membuat retak keharmonisan dalam rumah tangga. Serta ada kemungkinan juga ke ambang perceraian. Saya pribadi sering mendengar dalil-dalil semacam ini disampaikan oleh orang-orang berlabel Ustadz baik di radio, buku maupun majelis ta’lim. Sungguh mengerikan jika kata-kata tersebut ditelan mentah-mentah.
Bisa dibayangkan jika wanita menelan dalil tersebut maka ketika suami pulang ke rumah setelah sangat lelah bekerja seharian di kantor, maka jangan harap sepulang dari rumah istrinya akan melayaninya, membuatkan secangkir kopi untuknya, menyiapkan air hangat untuk suaminya mandi, menyiapkan suaminya makan malam, bahkan memijit tubuh suaminya yang kelelahan bekerja seharian.
Hal tersebut tinggallah impian. Yang ada, sepulang kerja istri akan banyak menuntut. Suami diwajibkan menyiapkan atau membelikan makan malam, melayani istri jika istri membutuhkan sesuatu, mengurus anak-anak dari yang harus dimandikan, digantikan pampers, merapihkan mainan anak. Hingga mengepel dan menyapu lantai jika si anak mengotori lantai. Belum sampai disitu kebutuhan rumah tangga dari sembako, membeli pampers, beras, dsb harus dibelanjakan oleh suami.
Jika sang suami pulang karena capek langsung selonjoran atau ketiduran maka sang istri akan marah, mengomel dan memarahi sang suami.
Maka, kesabaran yang dapat memelihara agar rumah tangga tersebut tidak mengalami keretakan.
Namun, rumah tangga akan hambar jika hal ini dibiarkan.
Dalam syariat Islam sebenarnya istri tidak boleh seperti ini. Karena istri memiliki kewajiban dalam mengurus rumah tangga juga. Mari kita bahas sejenak.
Dalam haditsnya, Rasulullah menjelaskan tentang tanggung jawab kepemimpinan. “Setiap kamu adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Imam itu pemimpin dalam keluarganya, bertanggung jawab tentang kepemimpinannya. Laki-laki itu pemimpin, bertanggung jawab tentang kepemimpinannya. Wanita itu pemimpin dalam rumah tangganya dan bertanggung jawab tentang kepemimpinannya. Khadam itu pemimpin bagi harta majikannya, bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya,” (HR Bukhari).
Abdul Halim Abu Syuqqoh dalam Tahrirul Mar’ah mengomentari kalimat “Wanita itu pemimpin dalam rumah tangganya dan bertanggung jawab tentang kepemimpinannya”. Menurutnya, bukan berarti wanita harus melaksanakan sendiri semua tugas rumah tangganya, mulai dari menyiapkan makanan, mencuci, menyetrika hingga membersihkan rumah. Tapi yang dimaksud adalah, semua itu merupakan tanggung jawab (pengawasannya), namun bisa dilaksanakan orang lain seperti pekerja rumah tangga (pembantu), anak-anak, kerabat atau dibantu suaminya sendiri. Maka semua itu bergantung pada kemampuan nafkah dan finansial suami, juga kesempatan dan kemampuan istri untuk melaksanakannya dengan tidak mengabaikan tugas utama yang lainnya, yaitu merawat anak-anak dan mendidiknya dengan baik.
Sementara fuqaha yang lain berpendapat, melayani suami dan melakukan pekerjaan rumah merupakan kewajiban istri. Dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Thabrani, Rasulullah saw bersabda, “Jika seorang perempuan telah mengerjakan shalat fardhu lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan taat kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya: masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.”
Maka seorang istri, ketika diperintahkan suaminya untuk mencuci dan memasak, ia harus menaatinya. Karena melayani suami dengan memasakkan makanan dan mencuci pakaiannya merupakan bagian dari ketaatan pada suami. Nabi saw dan para sahabat Nabi menyuruh istri-istrinya membuatkan roti, memasak, membersihkan tempat tidur, menghidangkan makanan, dan sebagainya. Tidak seorang pun dari mereka yang menolak pekerjaan tersebut.
Terlepas dari dua pandangan yang berbeda tersebut, pada prinsipnya, hubungan suami istri dalam Islam dibangun atas dasar cinta dan kasih sayang, saling percaya, saling tolong menolong dalam suka dan duka. Seluruh urusan dalam rumah tangga berlandaskan saling ridha dan musyawarah. Masing-masing pihak ikhlas menerima kelebihan dan kekurangan pasangannya. Mereka harus saling menasihati, saling membantu untuk menunaikan tanggung jawab kehidupan suami istri serta pemeliharaan anak-anak dan pendidikan mereka dalam setiap situasi dan kondisi. Rumah tangga tidak akan harmonis jika hubungan yang dibangun atas penuntutan hak, bersifat hitam putih, kaku dan saklek.
Semoga Allah memberkahi istri-istri yang menghabiskan hari-harinya untuk mendidik anak dan memelihara rumah tangganya dengan mengharapkan ridha Allah semata. Dan semoga Allah memberkahi suami-suami yang menghabiskan masa hidupnya dalam berusaha memenuhi kebutuhan keluarga, anak-anaknya, dan tulus membantu istrinya dalam mengerjakan tugas-tugas rumahnya. Semoga Allah meridhai rumah tangga yang dibangun atas azas wata’awanu ‘alal birri wat taqwa, saling menolong dalam perbuatan kebaikan dan ketakwaan. Wallahu a’lam.
ANAK MUDA 17 TAHUN DENGAN MODAL “DENGKUL” DAN LAMBAIAN TANGAN, MENDAPATKAN KONTRAK SENILAI $10.000
Posted April 7, 2015
on:Ari tidak lulus sekolah. Masa depan tampak suram baginya. Beberapa hari setelah upacara penyerahan ijazah, salah seorang temannya melihat Ari berjalan tanpa tujuan di taman kota. Ia mencoba menghibur hati Ari. “Jangan khawatir, Ari, kau lihat nanti, semua akan beres. Kau coba sekali lagi tahun depan. Kau pasti lulus.” “Goblok,” jawab Ari. “Kau kira saya akan tinggal saja selamanya di sini? Dunia ini sempit. Saya tidak perlu ijazah. Pada suatu hari kau akan heran akan apa yang saya lakukan.”
Ari kemudian merantau kota Buenos Aires, Argentina. Bawaannya sebuah koper tua dan uang sebanyak $450. Tanpa ijazah, tanpa pekerjaan, uang dan koneksi orang berpengaruh, Ari terpaksa melakukan berbagai pekerjaan kasar. Ia menjadi kenek tukang batu, kuli pengangkut bata pada suatu proyek pembangunan, tukang cuci piring di restoran, dan akhirnya menjadi magang instalator listrik di perusahaan telepon.
Suatu kali, Ari tiba-tiba mendapat ide. Pada masa itu, tembakau dari negaranya terkenal baik, bahkan diklasifikasikan di antara tembakau-tembakau paling enak oleh para ahli. Namun, karena masalah pengimporan dan penyediaan, barang ini menjadi sukar didapat.
Ari mengetahui rumah Juan Gaona, seorang pengusaha tembakau terbesar di Argentina. Setiap hari, ketika pengusaha itu keluar rumah, Ari selalu melambaikan tangan ke pengusaha itu. Pada awalnya, selama 15 hari berturut-turut pengusaha itu tidak mempedulikannya. Tapi karena Ari selalu melambaikan tangan setiap hari,
Juan Gaona itu menemuinya dan mengatakan, “Hai pemuda, kenapa kamu , selalu melambaikan tangan setiap saya ke luar rumah?” Ari lalu menjawab, “Saya punya tembakau kualitas bagus dari negara saya. Bapak tidak usah membayar dulu, yang penting saya dapat kontrak pembelian dulu dari Bapak.” Setelah mendengar jawaban yang meyakinkan dari pemuda itu, Juan Gaona lalu menandatangani kontrak pembelian tembakau seharga $10.000 dengan komisi sebesar 5% untuk Ari.
Bermodalkan kontrak pembelian dari Juan Gaona, Ari pulang dan mengumpulkan hasil tembakau di negaranya untuk di jual ke Argentina lewat perusahaan tembakau Juan Gaona. Maka, jadilah Ari menjadi orang kaya pada usia yang masih muda.
Tahukah Anda, siapakah Ari itu? Dia adalah Aristotle Onassis, raja kapal yang berasal dari Yunani. Dengan kesuksesannya di bisnis tembakau, ia kemudian mampu mencetak penghasilan satu juta dollar pertamanya dalam usianya ke-25, dengan memiliki kapal-kapal komersial, kapal tanker dan kapal penangkap ikan paus. Setelah itu ia terkenal sebagai orang kaya kelas dunia dengan kekayaan tersimpan di 217 bank di seluruh dunia dan memiliki 95 perusahaan di bidang perkapalan, penerbangan, minyak, emas,pariwisata, dan lain-lain.
Kambingku Kambing Gibas Menggala
Posted Maret 25, 2015
on:Pada tanggal 13 September 2014, inilah mulai perjumpaan ku pada si Susi, kambing Gibas Menggala pertamaku.
Alkisah diawali perkenalan dengan suami asisten rumah tanggaku, namanya Pak Hasan. Dia ingin sekali memelihara kambing tapi tidak mau domba atau kambing biasa. Akhirnya setelah 2 pekan mencari2 dapatlah kambing yang diidamkan, kambing besar dan sedang hamil pula saat itu. Kebetulan yang jual adalah besan Pak Hasan,
Akhirnya saya, pak hasan dan juga anak pertama dan keduaku Fathi dan Hamid pun membeli kambing tersebut setelah membuatkan kandang yang cukup nyaman untuk Susi dan anak-anaknya kelak.
Jenis kambing tersebut adalah Gibas Menggala, begitulah orang di kampungku (Kayu Manis) menyebutnya. Besarnya lebih dari anak keduaku. Hi…hi… Tapi si Hamid ini senang sekali bermain dengan si Susi.
Selang 3 pekan tepatnya pada tanggal 4 Oktober maka si susi pun melahirkan anak2 yang lucu2, keduanya jantan. kami namakan anaknya tachibana bersaudara.
Sekarang tachibana sudah berumur hampir 6 bulan. Induknya si Susi pun sudah hamil lagi sekitar 3 bulanan.
He..he… Program Percepatan.
INFO YANG JARANG DIKETAHUI ORANG
Posted Maret 25, 2015
on:INFO YANG JARANG DIKETAHUI
ORANG…
1. Nomor Darurat utk telepon genggam
adalah 112. Jika anda sedang di daerah
yg tdk menerima sinyal HP & perlu
memanggil pertolongan, silahkan tekan
112 dan HP akan mencari otomatis
network apapun yg ada utk menyambung
kan nomor darurat bagi anda.
Dan yg menarik, nomor 112 dpt ditekan
biarpun keypad dlm kondisi di lock.
2. Kunci mobil anda ketinggalan di dlm
mobil? Anda memakai kunci remote?
Kalau kunci anda ketinggalan dlm mobil
& remote cadangan nya ada di rumah,
anda segera telpon orang rmh dgn HP,
lalu dekatkan HP anda kurang lebih 30cm
dari mobil & minta org rumah utk
menekan tombol pembuka pd remote
cadangan yg ada dirumah.
Pd waktu menekan tombol pembuka
remote, minta org rmh mendekatkan
remotenya ke telepon cellular yg
dipakainya.
3. Tips untuk menge-Check keabsahan
mobil/motor anda. Ketik: contoh JATIM
L8630NS (no plat mobilanda) Kirim ke
1717, nanti akan dpt balasan dari
kepolisian mengenai data2 kendaraan
anda, tips ini jg berguna untuk
mengetahui data2 mobil bekas yg hendak
anda akan beli.
4. Jika anda sedang terancam jiwanya
krn dirampok/ditodong seseorang untuk
mengeluarkan uang dari ATM, maka anda
bisa minta pertolongan diam2 dgn
memberikan nomor PIN scara terbalik,
misal no asli PIN anda 1254 input 4521 di
ATM maka mesin akan mengeluarkan
uang anda juga tanda bahaya ke kantor
polisi tanpa diketahui penodong tsb.
Fasilitas ini tersedia di seluruh ATM tapi
hanya sedikit org yg tahu (tolong
disebarkan).
5.Lupa dng nomer sendiri ? Nggak usah
missedcall org biar bisa tau no Sendiri?,
nih ada cara cek no sendiri :
Axis : *2#
Xl : *123*7*2*1*1#
Smartfren : *995#
Simpati : *808#
Tri : *998#
Indosat : *123*30#
Info ini blm sy coba sih. Tapi sy msukan disini buat arsip.
Kalau sdh ada yg coba kasih infonya ya
(SEMOGA BERMANFAAT).
1. Surga Firdaus
Mengenai surga firdaus ini, dalam Al Qur’an, surat Al Kahfi, ayat 107,
Allah swt. telah menegaskan: إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُ لاً
“sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh bagi mereka adalah ‘surga firdaus menjadi tempat tinggal”.
Juga penegasanya dalam Al Qur’an, surat Al Mu’minuun, ayat 9-11.
وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ.أُولَٰئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ.الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ.
“Dan orang-orang yang memelihara shalat: Mereka itu adalah orang – orang yang akan mewarisi (yaitu) yang bakal mewarisi surga firdaus, mereka kekal di dalamnya”.
2. Surga Adn
Surga ‘Adn ini telah banyak sekali dijelaskan dalam Al Qur’an. yaitu sebagai berikut: Firman Allah swt. di dalam surat Thaaha, tepatnya ayat 76.
جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلاَ نْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ مَنْ تَزَكَّىٰ.
“(Yakni) surga ‘Adn yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, didalamnya mereka kekal. dan itulah (merupakan) balasan bagi orang yang ( dalam keaddan ) bersih ( saat didunianya dari berbagai dosa )”.
Firman-nya lagi didalam surat Shaad, ayat 50 :
جَنَّاتِ عَدْنٍ مُفَتَّحَةً اْلاَ لَهُمُ بْوَابُ.
” (Yaitu) surga’Adn yang pintu – pintunya terbuka bagi mereka”.
3. Surga Na’iim
Dalam Al Qur’an surat al Hajj, ayat 56. Allah swt. telah menegaskan :
الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ ۚ فَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ.
” Maka orang – orang beriman dan mengerjakan amal shaleh ada di dalam surga yang penuh kenikmatan”. Firman-nya lagi dalam surat Al Luqman, ayat 8 :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ.
“Sesungguhnya orang – orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, bagi mereka bakal mendapat surga yang penuh kenikmatan”.
4. Surga Ma’wa
Banyak sekali didalam Al Qur’an dijelaskan, antara lain : Surat As Sajdah, ayat 19 Allah swt. menegaskan:
أَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ جَنَّاتُ الْمَأْوَىٰ نُزُلًا بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ.
“Adapun orang – orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. maka bagi mereka mendapat surga – surga tempat kediaman, merupakan pahala pada apa yang telah mereka:kerjakan”.
Firman-nya lagi didalam surat An Naazi’aat, ayat 41: فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ
“Maka sesungguhnya surga ma’walah tempat tinggal(nya)”.
5. Surga Darussalam
Mengenai surga Darussalam ini, telah banyak dijelaskan didalam Al Qur’an, diantaranya ialah : Dalam surat Yunus, ayat 25 :
وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَىٰ دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ.
“Dan allah meriyeru (manusia) ke Darussalam (yakni surga), dan memimpin orang yang dikhendaki-nya kepada jalan yang lurus”.
6. Surga Daarul Muqoomah
Sesuai dengan penegasan allah swt. di dalam Al Qur’an, surat Faathir, ayat 34-35
وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ ۖ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ.الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ.
“Dan berkatalah mereka : Segala puji bagi allah yang telah mengapus (rasa) duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami adalah Maha Pengmpun lagi Maha Mensyukuri: Yang memberi tempat kami di dalam tempat yang kekal (surga) dan karunia-nya”.
7. Surga maqoomul Amiin
Sesuai dangan penegasan Allah swt. didalam Al Qur’an, surat Ad Dukhan, ayat 51:
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ.
“sesungguhnya orang – orang yang bertawakal tinggal didalam tempat yang aman (surga)”.
8. Surga Khuldi
Di dalam Al Qur’an tepatnya surat Al Furqaan, ayat 15, Allah swt. telah menegaskan :
قُلْ أَذَٰلِكَ خَيْرٌ أَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۚ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاءًوَمَصِيرًا.
“Katakanlah : “Apa (siksa) yang seperti itu yang baik, atau surga yang kekal, yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, sebagai balasan dan kediaman kembali mereka”.
NERAKA
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ
Komentar Terbaru